PROGRAM
KREATIVITTAS MAHASISWA
PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK PRASEKOLAH DENGAN BELAJAR MEMBACA MENGGUNAKAN
BUKU TIGA DIMENSI
Bidang
Kegiatan :
PKM
– GT
Disusun
oleh :
Asih
Mulkiatunnisa 130153600741 (2013)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
KOTA
MALANG
2013
LEMBAR
PENGESAHAN USULAN PKM – GT
1. Judul
Kegiatan : Pengembangan
Keterampilan Berbicara Pada Anak
Prasekolah
Dengan Belajar Membaca Menggunakan
Buku Tiga Dimensi
2. Bidang
Kegiatan : ( ) PKM-AI (
√ ) PKM-GT
3. Ketua
Pelaksana Kegaiatan
a. Nama
Lengkap :
Asih Mulkiatunnisa
b. NIM : 130153600741
c. Jurusan
:
KSDP
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Malang
e. Alamat
Rumah dan No Tel./HP : Jalan Danau
Paniai III H-4 F 19,
Sawojajar,
Malang- 085608187528
f. Alamat
email :
asihdouparangina@gmail.com
4. Anggota
Pelaksana Kegiatan/ Penulis: 0 Orang
5. Dosen
Pendamping
a. Nama
Lengkap dan Gelar :
b. NIP
:
c. Alamat
Rumah dan No Tel./HP :
Malang, Desember 2013
Menyetujui Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua
Pelaksana
Pembimbing Unit Kegiatan Kegiatan
Mahasiswa
( ) ( )
NIP. NIM.
Pembantu atau Wali Rektor
Bidang Kemahasiswaan/ Dosen
Pendamping
Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi
( ) ( ) NIP. NIP
KATA
PENGANTAR
Dengan menyucapkan puja
dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita semua
karuniahnya sehingga penulis dapat meyelesaikan sebuah Laporan PKM-GT yang
berjudul “Pengembangan Keterampilan Berbicara pada Anak Prasekolah dengan
Belajar Menggunakan Buku Tiga dimensi” untuk memenuhi tugas kuliah yang dibina
oleh bapak Pramono.
Tidak lupa pula penulis
berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis
dalam pembuatan Laporan PKM-GT ini. Penulis berharap bahwa Laporan PKM-GT ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri.
Dalam sebuah Laporan
PKM-GT yang penulis buat ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan penulisan
ataupun isi. Kesalahan-kesalahan tersebut dikarenakan oleh kurangnya
penngatuhuan penulis. Penulis
mengharapkan kritikan dan sarannya sehingga penulis tidak melakukan hal yang
sama.
Malang, Desember 2013
Penulis
Daftar
Isi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-GT................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iii
DAFTAR
GAMBAR.............................................................................. iv
RINGKASAN......................................................................................... v
PENDAHULUAN.................................................................................. 1
Latar
Belakang............................................................................ 1
Manfaat
dan Tujuan ................................................................... 2
GAGASAN ........................................................................................... 3
Pengertian
Bicara Anak ............................................................ 3
Pengertian
Buku Tiga Dimensi ................................................. 4
Gagasan
yang Diajukan............................................................. 4
Kondisi
yang Diharapkan Berubah .......................................... 5
Pihak-pihak yang
Dipertimbangkan Dapat Membantu
Mengimplementasi Gagasan
.................................................... 6
PENUTUP............................................................................................ 7
Kesimpulan............................................................................... 7
Daftar
Pustka.......................................................................................
8
Daftar
Gambar
Gambar
2.1 Contoh buku tiga dimensi, untuk mengenal huruf dan benda
................................................................................ 5
Gambar
2.2 Contoh buku tiga dimensi yang ingin dibuka kehalaman berikutnya......................................................................... 5
RINGKASAN
Berbicara merupakan
tuntutan kebutuhan hidup manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia akan
berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa sebagai alat utamanya.
Stewart dan KennernZimmer (Depdibud, 1984/1985:8) memandang kebutuhan akan
komunikasi yang efektif dianggap sebagai suatu esensial untuk mencapai
keberhasilan dalam setiap individu, baik aktifitas individu maupun kelompok.
Berbicara pada umumnya
dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, oikiran, gagasan, atau isi hati)
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehinngga maksud
tersebut dapat dipahami oleh orang lain (Depdiknas, 1984/1985:7). Pengertian
bicara secara khusus banyak dikemukakan oleh para pakar. Tarigan (1983: 15)
mengemukakan bahwa bicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan.
Anak mempunyai kemampuan
berbicara yang sesuai dengan kondisi
anak tersebut, dengan belajar menggunakan buku tiga dimensi anak akan merasa
lebih suka dan tertarik akan buku yang dibacanya, sehingga anak mempuunyai kosa
kata baru serta dapat mengembangkan komunikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini juga anak akan
melestarikan budaya membaca buku dari usia dini.
Maka, dengan adanya
gagasan baru diatas, diharapkan anak prasekolah dan sederajatnya dapat
mengembangkan kreatifitas berbicara dengan baik. Serta dapat menghasilkan
generasi Indonesia berkualitas yang mampu bersaing dengan forum internasinal.
BAB
I
PENDAHULAN
Latar
Belakang
Perkembangan bicara
pada anak sangat menarik untuk diperhatikan oleh orang tua. Dengan
memperhatikan anak berbicara, kita dapat mengetahui berbagai perkembangan
bahasa dan perilaku yang dilakukannya. Mulai perkembangan ucapan-ucapannya
sampai mereka bisa bicara dengan kata-kata dan kalimat-kalimat yang
diucapkannya.
Kegiatan memperhatikan
bicara anak, kita dapat mengetahui kemampuan bicara anak dan dapat melakukan
pembimbingan secara lebih insentif guna masa depan anak itu sendiri. Bila anak
sejak bayi diperhatikan bicaranya, kita dapat mendeteksi apakah anak itu
kemampuan bicaranya normal atau memdapat gangguan. Bila anak memperoleh
gangguan bicara, orang tua perlu mengetahui tanda-tandanya.
Salah satu cara yang
dapat mengembangkan kemampuan bicara pada anak yaitu dengan belajar membaca
menggunakan buku tiga dimensi. Dimana buku tiga dimensi ini dapat membuat
anak-anak tertarik akan mebaca dan mudah untuk meresapi apa yang ia baca dan
mudah untuk mempraktekannya dikehidupannya sehari-hari.
Kenyataannya pada saat
sekarang ini, banyak anak-anak yang tidak suka membaca buku. Adanya buku tiga
dimensi ini, diharapkan dapat meningkatakan anak-anak yang melestarikan membaca
buku. Untuk saat ini, tidak terdapat buku tiga dimensi yang berupa langsung
untuk anak-anak. Yang beradar pada saat sekarang ini adalah buku tiga dimensi
yang rancang secanggih mungkin, dengan menggunakan alat-alat elektronik.
Disini, penulis
mengembangkan buku tiga dimensi yang sederhana, agar anak-anak tepacu untuk
dapat bebicara dengan baik dan dapat belajar membaca dengan mudah dan
meyenangkan. Penulis akan memperlihatkan contoh bentuk buku tiga dimensi yang
sederhana didalam gagasan dan untuk isinya sedikit berbeda seperti pada gambar.
Oleh karena itu, penulis
mengankat sebuah Laporan PKM-GT yang berjudul “Pengembangan Keterampilan
Berbicara Pada Anak Prasekolah Dengan Belajar Membaca Menggunakan Buku Tiga
Dimensi”.
Tujuan
dan Manfaat
a.
Tujuan
Hasil akhir dari Laporan PKM-GT ini
bertujuan untuk mengembangankan kemampuan bicara pada anak melalui belajar
dengan menggunakan buku tiga dimensi. Dengan adanya buku tiga dimensi ini, dapat
memudahkan anak untuk berbicara dan berbahasa dengan baik. Anak merasa
menyenangkan belajar menggunakan sesuatu hal yang menarik seperi buku tiga
dimensi, buku yang isinya berbeda dengan buku-buku yang lainnya.
b.
Manfaat
1. Siswa
Siswa
mudah untuk memenuhi tugas perkembangan berbahasanya. Anak terbiasa membaca
dari usia dini.
2. Wali
murid dan Guru
Wali
murid atau orang tua, tidak perlu susah payah menyuruh anak untuk membaca,
karena anak akan merasa menyenangkan membaca menggunakan buku tiga dimensi. Begitupun
dengan guru, guru merasa lebih mudah untuk mengembangkan kemampuan berbicara
pada anak.
BAB II
GAGASAN
Pengertian
Bicara Anak
Becara pada
umumnya dapat diartikan suatu penyampaian (ide, pikiran, gagasan, atau isi
hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain (Depdikbud, 1984/1985:7).
Pengertian bicara secara khusus banyak dikemukakan oleh para pakar. Tarigan
(1983:15) mengemukakan bicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan.
Berbicara juga merupakan bentuk perilaku manusia yang
memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantic, dan
linguistik.
Faktor fisik, pada saat
berbicara seseorang akan memanfaatkan fisiknya yaitu alat ucap untuk menghasilkan
bunyi bahasa. Bahkan organ tubuh yang lain seperti kepala, tangan, dan raut
mukapun dimanfaatkan dalam berbicara.
Faktor psikolohis
memberikan andil yang cukup besar terhadap kelancaran berbicara. Stabilitas
emosi misalnya, tidak saja berpengaruh terhadap kualitas suara yang dihasilkan
oleh alat ucap tetapi juga berpengaruh terhadap keruntutan bahan pembicaraan.
Berbicara tidak
terlepas dari faktor neurologis yaitu jaringan saraf yang menghub ungkan
otak kecil dengan mulut, telinga, dan
organ tubuh lainnya yang ikut serta dalam aktivitas berbicara.
Demikian pula faktor
semantik yang berhubungan dengan makna dan faktor linguistik yang berkaitan
dengan struktur bahasa selalu berperan dalam kegiatan berbicara. Bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap dan kata-kata harus disusun menurut aturan tertentu
agar bermakna. Jika kata-kata yang disusun itu tidak mengikuti aturan bahasa
yang dipakai akan berpengaruh terhadap pemahaman makna oleh lawan bicaranya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bicara anak adalah suatu penyampaian
maksud tertentu dengan mengucapkan kata-kata atau bunyi bahasa yang dapat dan
tidak dapat dimengerti (masih rumpang dan tidak bisa untuk dimengerti oleh
orang yang mendengarkannya). Oleh karena itu, diajarkan kepada anak berbicara
dengan orang lain menggunakan buku tiga dimensi yang berbentuk kalimat.
Pengertian
Buku Tiga Dimensi
Tiga dimensi
atau biasa disingkat 3D atau
disebut ruang, adalah bentuk
dari benda yang memiliki panjang,
lebar,
dan tinggi.
Istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni,
animasi,
komputer
dan matematika.
Jdi buku tiga dimensi adalah buku yang didalamnya memuat bentuk benda yang
memiliki panjang, lebar, dan tinggi menggunakan bahan kertas atau karton.
KOMPAS.com - Tingkat keterbacaan yang
rendah terhadap hasil-hasil riset LIPI dibenahi dengan menyajikan ke dalam
program Buku Tiga Dimensi. Dengan berbasis situs internet, program ini dapat
dinikmati layaknya memegang buku yang diimbuhi tautan streaming film
audiovisual hasil riset atau rekayasa animasinya.
Saat ini baru tergarap sekitar 70 buku dari hasil riset menjadi buku tiga dimensi,” kata peneliti sistem informasi pada Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII LIPI), Slamet Riyanto, Kamis (9/2), di Jakarta.
Ia mengatakan, baru tahun 2011 program Penelitian Pengembangan Framework Database Buku Tiga Dimensi dijalankan. Program ini untuk mengembangkan sistem buku elektronik dengan format tiga dimensi, terutama untuk hasil- hasil riset LIPI.
Saat ini baru tergarap sekitar 70 buku dari hasil riset menjadi buku tiga dimensi,” kata peneliti sistem informasi pada Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII LIPI), Slamet Riyanto, Kamis (9/2), di Jakarta.
Ia mengatakan, baru tahun 2011 program Penelitian Pengembangan Framework Database Buku Tiga Dimensi dijalankan. Program ini untuk mengembangkan sistem buku elektronik dengan format tiga dimensi, terutama untuk hasil- hasil riset LIPI.
Gagasan
yang Diajukan
Belajar menggunakan buku tiga dimensi adalah salah satu
gagasan yang diajukan dan yang ingin dikembangkan oleh penulis. Pada saat
sekarang ini, jaman yang semakin canggih pemerintah hanya mengembangkan buku
ini sebagai sesuatu hal yang sangat istimewa dengan menggunakan alat elektronik
sebagai media buku tiga dimensi. Penulis yang hanya seorang mahasiswa biasa,
mengajukan sebuah gagasan baru untuk anak-anak yang tidak mampu membeli alat
elektronik. Walaupun tidak menggunakan alat-alat canggih setidaknya anak-anak
mendapatkan kesetaraan pendidikan.
Upaya yang dilakukan oleh penulis ini, agar anak-anak
merasa menyenangkan membaca menggunakan buku yang berbeda dari sebelumnya,
diharapkan dapat membuat anak-anak gemar dalam membaca dan untuk kedepannya
anak sudah terbiasa akan membeca buku. Dan tidak hanya yang mampu membeli alat
elektronik yang dapat merasakannya.
Gambar 2.1 Contoh buku
tiga dimensi, untuk mengenal huruf dan benda
Gambar 2.2 Contoh buku
tiga dimensi yang ingin dibuka kehalaman berikutnya.
Gambar yang tertera di atas adalah gambar buku tiga dimensi
yang diajukan oleh penulis, tetapi gambar yang tertera adalah tidak sepenuhnya
akan dibuat seperti itu. Perubahan dari gambar diatas adalah di mana tulisan
yang akan dibaca oleh anak-anak tidak berbentuk perhuruf seperti yang tertera
digambar, melainkan beberapa kalimat singkat yang digunakan sehari-hari
contohnya “ibu membuat kue”, “saya membeli kue”, dan lain-lain.
Altenatif ini, mengingat masih banyak keluarga di Indonesia
yang tidak mampu, dan mengingat pengetahuan masyarakat yang masih rendah akan
hal yang bersangkutan dengan elektronik. Di daerah-daerah tertentu atapun
daerah kota yang terpelosok. Alternatif ini juga mampu mengembangkan anak dalam
memenuhi salah satu tugas perkembangannya yaitu perkembangan berbicara pada
anak.
Kondisi
yang Diharapkan Berubah
Apabila gagasan yang ajukan oleh penulis dapat terealisasi
dengan baik, maka kondisi yang akan berubah adalah dimana anak-anak yang tidak
suka membaca buku akan gemar membaca buku, anak-anak mendapat pengetahuan
lebih, anak dapat memenuhi tugas perkembangan berbicaranya dengan baik. Dan
untuk masayarakat tidak khawatir dengan tugas perkembangan anaknya dalam
berbicara.
Karena pada saat sekarang masih ada anak-anak yang masih
tidak bisa membaca dikarena malas membaca buku, diharapkan akan berubah dan
tidak ada lagi yang seperti sekarang ini anak-anak yang tidak bisa membaca
buku.
Dari perubahan ini,
diharapkan dapat merubah anak-anak di Indonesia menjadi anak-anak yang pintar
dan bermanfaat bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya.
Pihak-pihak
yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasi Gagasan
Pihak pertama yang
harus menjadi prioritas dalam implementasi gagasan adalah pemerintah, karena
untuk mengedarkan gagasan ini di seluruh Indonesia tidak mudah jika dilakukan
oleh orang-orang yang tidak berpengaruh besar. Dan jika pemerintah
berpartisipasi dengan baik maka akan ada orang-orang yang bakat yang direkrut
oleh pemerintah dalam pembuatannya.
Lalu selanjutnya adalah
pihak-pihak yang ingin berpartisipasi menyumbangkan dana atau material yang
dapat digunakan untuk membuat gagasan yang diajukan oleh penulis. Baik
masyarakat yang mampu ataupun golongan tinggi lainnya.
Dan yang terakhir
adalah para mahasiswa atau masyarakat yang ingin berpartisipasi:
1. Meyakinkan
pemerintah agar dapat membantu berpartisipasi dalam penyelenggaraan gagasan
ini.
2. Mengeluarkan
bakatnya dalam membuat buku tiga dimensi yang sederhana untuk anak-anak yang
kurang mampu dan yang tinggal di daerah-daerah terpelosok.
3. Berpartisipasi
meluangkan waktunya untuk mengajar anak-anak untuk mengenalkan buku tersebut
yang berada di daerah-daerah terpelosok/terpencil.
4. Mahasiswa
membuat sebuah organisasi atau perkumpulan, terutama mahasiswa jurusan Kesenian
ataupun yang lainnya. Untuk menciptakan buku tiga dimensi yang lebih kreatif
dan unik, agar anak-anak lebih antosias dalam membaca buku.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam
mengembangkan cara belajar anak untuk dapat mengembangkan bicara anak,
dibutuhkan ide-ide yang mempermudah anak dalam merangsang kemampuan berbicara
anak. Salah satunya ialah ide penulis yang akan mengembankan buku 3D yang masih jarang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Dengan
adanya buku 3D tersebut diharapkan dapat menarik minat baca anak dan mampu
mengembankan pola bicara anak yang lebih bagus lagi. Dalam berbicara dibutuhkan
daya ingat akan kosakata maupun gaya bahasa yang merujuk pada daya ingat otak.
Pada dasarnya otak manusia cukup istimewa dan bervariasi. Sebab dalam merekam
kejadian khusunya kejadian untuk dapat berbicara pada anak, otak memiliki
kurang lebih 3 mekanisme untuk mengingat:
1. Melihat
2. Membaca
3. Mendengar
Dengan adanya buku 3D
ini kita dapat memaksimalkan daya ingat agar saat proses berbicara, anak akan jauh
lebih mudah menuturkan kata kata yang akan diucapkanya karena pada saat ia
mengucapkan kata tersebut sudah pasti otak telah beraktivitas terlebih dahulu
untuk mengingat dan kemudian meneruskannya melalui syaraf untuk dituturkan
melalui mulut.
Jadi, pada saat anak
belajar dengan buku ini maka anak akan merasa nyaman dan menyenangkan dalam
mengingat setiap kejadian dan mampu menuturkan dengan cara berbicara yang
lancar. Tidak hanya itu kemampuan anak dalam membaca pun bertambah akibat
dorongan evek 3D tersebut.
Diharapkan setiap pihak
dapat bekerjasama demi merealisasikan ide penulis agar masa depan anak lebih
terjamin.
DASTAR
RUJUKAN
3
dimensi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (http://id.wikipedia.org/wiki/3_dimensi)
Budiman,
A. dkk. 2006. Perkembangan Peserta Didik.
Bandung. UPI Press
Kompas.com.
Kamis, 12 Desember 2013. Buku Tiga
Dimensi Hasil Riset. (http://tekno.kompas.com/read/2012/02/10/09342879/Buku.Tiga.Dimensi.Hasil.Riset)
Suhartono.
2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak
Usia Dini. Jakarta. Dikjen Dikti, Dit. PPTK & KPT, dan Depdiknas.
Dukes,
Chris dan Smith, Maggie. 2010. Cara
Mengembangkan Keterampilan Berkomunikasi dan Berbahasa pada Anak Prasekolah. Jakarta:
PT. Indeks.
Lampiran
– Lampiran
Nama :
Asih Mulkiatunnisa
NIM :
130153600741
Tempat dan Tanggal Lahir : Parangina, 28 september 1996
Jenis Kelamin :
Perempuan
Riwayat Pendidikan :
SD Impres Boke (2002-2008)
SMP Negeri 1Sape (2008-2011)
SMA Negeri 1Sape (2011-2013)
SMP Negeri 1Sape (2008-2011)
SMA Negeri 1Sape (2011-2013)
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas Negeri Malang (2013)
Universitas Negeri Malang (2013)
Alamat
Tempat Tinggal : Jln. Lintas umum
Sape – Bima, Parangina Kec.
Sape Kab. Bima NTB 84182
Sape Kab. Bima NTB 84182
No. HP :
085608187528
E-mail :
asihdouparangina@gmail.com